Konsep
Basis Data dan DBMS
Apa itu basis data? Apa berbedaanya dengan DBMS?
Pasti masih banyak yang bingung apa
itu basis data, dan apa perbedaannya dengan DBMS? Mari kita lihat
penjelasannya di bawah ini.
Data adalah fakta mengenai objek, orang, dan lain-lain.
Sedangkan Informasi adalah hasil analisis dan sintesis terhadap
data. Basis data / Database adalah kumpulan data yang saling
berhubungan dan disimpan secara bersama tanpa adanya pengulangan data
(redudansi data). Sebuah basis data dapat dibuat secara manual atau
terkomputerisasi, buku telepon dan agenda/diary merupakan basisdata manual.
Yang Berkepentingan Dengan Basis
Data
Orang-orang yang berkepentingan
dengan Basis Data meliputi :
• Pemakai akhir dan vendor DBMS
• Programmer aplikasi basis
data
• Administrator Basis Data
(Database Administrator)
Sistem Basis Data adalah system terkomputerisasi yang tujuan utamanya
adalah memelihara informasi dan membuat informasi tersebut tersedia saat
dibutuhkan.
Manajemen Sistem Basis Data (Database
Management System DBMS)
adalah perangkat lunak atau program
aplikasi yang didesain untuk membantu dalam hal pemeliharaan dan utilitas
kumpulan data dalam jumlah besar. DBMS dapat menjadi alternative
penggunaan secara khusus untuk aplikasi, semisal penyimpana n data dalam fiel
dan menulis kode aplikasi yang spesifik untuk pengaturannya.
Bagaimana perkembangan basis data
hingga saat ini?
Setelah kita tahu dan mengerti
tentang definisi basis data dan definisi DBMS. setelah itu mari
kita bahas tentang perkembangan basis data itu sendiri.
Tahun 1960-an
- DBMS
- Sistem Pemrosesan Berkas
- Layanan Informasi Secara Online
Berbasis Manajemen Teks
Tahun 1970-an
- Penerapan sistem pakar pada
suatu sistem pendukung pengambilan keputusan
- Basis data berorientasi Objek
Tahun 1980-an
- Sistem hyperteks, yang
memungkinkan untuk melihat basis data secara acak menurut suatu kunci
(seperti yang diterapkan di internet)
Tahun 1990-an
- Sistem basis data cerdas
- Sistem basis multimedia Cerdas
Perkembangan basis data dimulai sejak
tahun 1960-an seiring dengan perkembangan teknologi komputer. Model data yang
berkembang saat itu ialah model hierarki atau model tree. Selanjutnya
pada tahun 1970-an, mulai berkembang model data relasional dengan penggunaan
model Entity-Relationship (E-R model). Pada saat itu berkembang pula Oracle,
Informix, Sybase dll. Pada tahun 1980-an muncul penggunaan basis data yang
terdistribusi dan penggunaan bahasa query yang standard yakni SQL. Model
penggunaan basis data secara client-server mulai berkembang di tahun 1990
seiring dengan perkembangan dunia internet dan hingga tahun 2000-an, basis data
tidak hanya digunakan pada media PC namun sudah berkembang pada media layanan
gerak yang disebut mobile-Database.
Apa keuntungan menggunakan basis
data yang terkomputerisasi?
lalu bagaimana keuntungan
menggunakan basis data, mari kita bahas kembali.
1. Controlling redundancy
Redundansi terjadi jika banyak data
disimpan dua kali dalam tabel untuk setiap kelompok pengguna. Beberapa masalah
yang timbul yaitu kebutuhan untuk update data secara logika menjadi berulang2
dan ruang penyimpanan yang besar ketika data yang sama disimpan berulang2.
Tabel yang berisi data yang sama, menjadi tidak konsisten.
2. Restricting unauthorized access
Ketika banyak pengguna berbagi basis
data, ada beberapa pengguna yang tidak diberi hak /otorisasi untuk mengakses
semua informasi dari basis data. Beberapa pengguna mungkin diijinkan untuk
pengambilan / retrieve data, meskipun yang lainnya diijinkan untuk pengambilan
dan perubahan data (retrieve dan update). DBMS menyediakan fungsi
keamanan dan subsistem otorisasi dan digunakan oleh DBA (Database
Administrator) untuk membuat account dengan batasan2nya.
3. Providing persistent storage for
program object and data structures
Ini yang mengawali sistem basis data
berorientasi objek. Misal tipe record dalam pascal atau definisi kelas di C++.
Nilai dari variable program dihilangkan setiap program selesai, kecuali
pemrogram menyimpannya secara permanen dalam file, yang biasanya dikonversi ke
format yang sesuai. Untuk membacanya, pemrogram harus mengkonversi dari format
file ke struktur variabel program. Objek ini disebut persistence.
4. Permitting inferencing and
actions using rules
Sistem basis data deduktif memiliki
kemampuan mendefinisikan rule deduksi untuk mendapatkan informasi baru.
5. Providing multiple user
interfaces
Karena banyak tipe pengguna dengan
level pengetahuan teknik yang bermacam2 dalam menggunakan basis data, DBMS
perlu menyediakan antarmuka pengguna yang bermacam2 pula, yaitu bahasa query
bagi casual user; bahasa pemrograman interface untuk programmer; form dan kode
perintah bagi parametric user; menu-driven interface dan natural-language
interface (atau yang dikenal GUI) bagi stand-alone user.
6. Representing complex
relationships among data
Basis data terdiri dari bermacam2
data yang saling berhubungan. DBMS memiliki kemampuan untuk mewakili bermacam2
hubungan yang kompleks diantara data secara mudah dan efisien.
7. Enforcing integrity constraints
DBMS memiliki kemampuan untuk
membuat suatu integrity constraint. Tipe yang paling sederhana dari integrity
contraint adalah menspesifikasikan tipe data untuk setiap item data. Misal item
data untuk program studi yang boleh disimpan adalah character 1 hingga 5, nilai
‘nama’ harus char dan tidak lebih dari 30 karakter.
8. Providing backup and recovery
Backup dan recovery merupakan
fasilitas yang harus disediakan DBMS. Misal jika sistem komputer gagal saat
sedang mengupdate program, sub sistem recovery bertanggungjawab untuk
memperbaiki atau memastikan basis data direstore ke keadaan sebelum program
dieksekusi kembali. Atau sub sistem recovery memastikan bahwa program diresume
dari keadaan dimana diinterupsi sehingga basis data dapat menyimpannya.
Siapa saja pelaku yang terlibat
dalam lingkungan basis data?
1. Database Administrator (DBA)
Dalam sebuah
lingkungan basis data, yang menjadi sumber utama adalah basis data itu sendiri
dan sumber keduanya adalah DBMS. Pengaturan sumber ini sering dilakukan oleh
seorang DBA (Database Administrator). DBA bertanggungjawab atas otorisasi
akses yang menuju ke basis data, lalu mengkoordinir dan memonitori
penggunaannya dan mendapatkan sumber perangkat keras dan perangkat lunak yang
dibutuhkannya. DBA bertanggungjawab atas masalah-masalah seperti pelanggaran
keamanan atau waktu respon sistem yang buruk.
2. Database Designer
Database Designer
bertanggungjawab atas identifikasi data yang disimpan dalam basis data dan
pemilihan struktur yang sesuai untuk mewakili dan menyimpan data ini. Selain
itu juga bertanggungjawab untuk mengkomunikasikan semua user basis data untuk
memahami kebutuhannya, dan mencapai desain yang sesuai dengan kebutuhan user.
3. System analyst and Programmers
(software engineers)
System analyst
berfungsi untuk menentukan spesifikasi dan jalannya aplikasi perangkat lunak
yang dipahami oleh semua kelompok user, sedangkan Programmers berfungsi untuk
mengimplementasikan spesifikasi ini dalam bentuk aplikasi perangkat lunak yang
kemudian diuji dan didokumentasikan. Programmers perlu berkomunikasi dengan
desainer basisdata.
4. Operators and maintenance
personnel
Pelaku ini
bertanggungjawab atas pemenuhan kebutuhan perangkat keras dan lunak dari sistem
basis data yang dijalankan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar